organ tunggal

Monday 25 April 2016

usaha budidaya pembibitan tanaman dan buah





Berbagai produk buah import selalu membanjiri negeri kita yang dikenal sebagai negeri agraris, kelengkeng, jeruk, jambu, apel, durian dan masih banyak lagi. Entah sampai kapan kita mesti membeli produk buah – buahan tersebut dari negara lain, padahal kita mampu untuk memproduksi sendiri dalam jumlah lebih banyak dan lebih baik kualitasnya. Dengan lahan yang jauh lebih luas dan SDM yang jauh lebih banyak mestinya kita mampu untuk mewujudkan hal itu. Sangat aneh apabila kita masih membeli produk hasil bumi dari negara – negara yang memiliki lahan jauh lebih kecil dibanding negeri kita.

Bayangkan saja berdasarkan data dari Dirjen Pertanian 2005, tercatat bahwa impor Kelengkeng yang masuk ke Indonesia sebanyak lebih kurang 20 ribu ton (150 miliar rupiah). Dan sampai saat ini diyakini terus meningkat. Belum lagi buah – buahan lainnya. Padahal kelengkeng adalah jenis tanaman yang paling mudah dibudidayakan. Bisa ditanam dari ketinggian DPL 0 - 1300 (tepi pantai sampai diatas gunung). Buah tanaman ini juga gampang untuk dipasarkan. Bisa dijual sebelum buahnya matang (dibeli oleh tengkulak) atau ditawarkan ke toko buah. Bahkan kita bisa jual sendiri di tepi jalan secara eceran. Yang paling penting adalah, kita bisa membuahkan tanaman ini kapanpun kita mau. Jadi masa panennya bisa diatur.

Agrimart Indonesia adalah sebuah jawaban untuk mengajak bersama – sama seluruh lapisan masyarakat untuk memenuhi kebutuhan buah – buahan di tanah air. Gerakan menanam dan membudidayakan tanaman buah – buahan akan memiliki dampak yang sangat besar dalam mengurangi pemborosan pengadaan buah dari luar negeri. Dan yang lebih penting adalah peningkatan kesejahteraan masyarakat melalui kewirausahaan yang bisa kita ciptakan bersama. Dari penangkaran bibit buah, penjualan bibit buah, penjualan pupuk biotechnology dan high technology, penjualan hasil buah serta produk – produk turunan yang bisa dihasilkan. Luar biasa bukan? Mari mulai saat ini juga! Gerakan satu pohon tiap keluarga cukup memenuhi kebutuhan buah – buahan di Indonesia. Begitulah, jika kita menghendaki berhentinya masuknya buah – buahan import.

MITRA AGRIMART BIBIT BUAH UNGGUL
Latar Belakang :
1. Perwujudan dukungan kepada Usaha Mikro Kecil Menengah ( UMKM ) dan Koperasi
2. Usaha mikro yang telah terbukti memberikan konstribusi besar dalam perekonomian Indonesia
3. Kebijakan Pemerintah pada pembangunan sektor pangan antara lain : Mempertahankan swasembada beras dan pangan Indonesia, Meningkatkan kualitas produksi : Sehat ( pertanian organik atau ramah lingkungan ), Meningkatkan produksi peternakan dan perikanan
4. Minimnya pengusaha di Indonesia, target 6 juta wirausaha baru untuk 5 tahun mendatang


Tujuan :
1. Memberikan kesempatan UMKM, KOPERASI dan masyarakat untuk membuka usaha menjadi MITRA AGRIMART
2. Menciptakan wirausaha baru di seluruh wilayah Indonesia dengan modal awal sesuai dengan kemampuan yang dimiliki
3. Membangun iklim usaha yang sehat, menghindari monopoli sehingga perputaran perekonomian bisa lebih tersebar dan tidak tersentral pada pihak yang kuat.
4. Membangun jaringan yang kuat dalam menghadapi kekuatan ekonomi dunia

KEUNGGULAN BISNIS
1. Modal sangat terjangkau
2. Mendapatkan fasilitas harga distributor
3. Otomatis menjadi distributor Agrimart Biotechnology pertanian, perkebunan, peternakan & perikanan
4. Memiliki otoritas menentukan harga eceran
5. Paket bisnis yang lengkap, bibit buah unggul sekaligus pupuk

http://usaha-kita-kecil.blogspot.co.id/
 pembibitan tanaman buah-buahan  menjanjikan keuntungan yang  menggiurkan. Tidak heran bila dalam sepuluh tahun terakhir banyak petani di daerah Kecamatan Rajagaluh dan Sindang serta Sukahaji yang menekuni usaha pembibitan.
Pengusaha pembibitan tanaman buah-buahan di Desa Rajagaluh Kidul  Uri mengatakan, semakin bertambahnya kebutuhan masyarakat terhadap aneka macam buah-buahan  berdampak pada semakin terbukanya peluang usaha pembibitan. Sebab sejalan dengan meningkatnya permintaan buah-buahan dari masyarakat, bukan hanya pedagang buah saja yang mendapatkan untung, petani bibit tanaman juga kebagian rejeki,yaitu makin banyaknya permintaan bibit tanaman buah-buahan.
”Bila dibandingkan dengan sepuluh tahun yang lalu, permintaan bibit tanaman khususnya buah-buahan sekarang jauh Lebih banyak,”katanya, Selasa (23/9).
Bertambahnya permintaan kata Eri, maka peluang  usaha dalam budidaya bibit tanaman semakin terbuka, apalagi keuntungan yang dapat diperoleh cukup menggiurkan. Menurut dia, bila  bibit yang dihasilkan  memiliki kualitas bagus, keuntungannya bisa  sampai dua kali lipat dari modal usaha.
Dia mencontohakn, bila modal usaha Rp1.000.000,00, saat penjualan petani bisa mendapatkan keuntungan hingga Rp 2.000.000,00. “Kalau bicara keuntungan, bertani bibit tanaman buah-buahan ini menurut saya  jauh lebih menguntungkan bila dibandingkan bertani tanaman lainnya,”ucapnya.
Karena prospek yang bagus serta keuntungan yang akan didapat itulah kata dia, jumlah usaha pembibitan di desanya dalam sepuluh tahun terakhir terus bertambah. “Dulu hanya ada beberapa orang saja, sekarang sudah ada sekitar 35 warga di Desa Rajagaluh Kidul yang menjalankan usaha pembibitan tanaman buah-buahan,”jelasnya.
Sementara itu pengusaha bibit tanaman lainnya, Dadang menyebutkan, pembibitan dilakukan paa banyak jenis buah-buahan. Namun, yang paling menonjol adalah bibit buah mangga dan durian. Bahkan, hasil pembibitan buah durian yang dilakukan oleh petani di daerahnya sudah diakui oleh pasar, tidak hanya di Jawa Barat, tetapi juga sampai ke daerah-daerah di luar Pulau Jawa.
 “Ada beberapa jenis bibit durian yang dikembangkan,yakni durian montong,tokong, kuning manis dan cane. Empat jenis  bibit durian ini banyak dipesan oleh pembeli dari luar Jawa seperti Kalimantan, Sumatera dan Sulawesi,”jelasnya.
Sedangkan harga jual,tambahnya didasarkan  pada kualitas serta ketinggian bibit.”Kalau tingginya sudah sampai satu meter harganya di petani atau di tempat bisa mencapai  lima belas ribu rupiah per batang,

No comments:

Post a Comment