Berbagai produk buah import selalu membanjiri negeri kita yang dikenal sebagai negeri agraris, kelengkeng, jeruk, jambu, apel, durian dan masih banyak lagi. Entah sampai kapan kita mesti membeli produk buah – buahan tersebut dari negara lain, padahal kita mampu untuk memproduksi sendiri dalam jumlah lebih banyak dan lebih baik kualitasnya. Dengan lahan yang jauh lebih luas dan SDM yang jauh lebih banyak mestinya kita mampu untuk mewujudkan hal itu. Sangat aneh apabila kita masih membeli produk hasil bumi dari negara – negara yang memiliki lahan jauh lebih kecil dibanding negeri kita.
Bayangkan saja berdasarkan data dari Dirjen Pertanian 2005, tercatat bahwa impor Kelengkeng yang masuk ke Indonesia sebanyak lebih kurang 20 ribu ton (150 miliar rupiah). Dan sampai saat ini diyakini terus meningkat. Belum lagi buah – buahan lainnya. Padahal kelengkeng adalah jenis tanaman yang paling mudah dibudidayakan. Bisa ditanam dari ketinggian DPL 0 - 1300 (tepi pantai sampai diatas gunung). Buah tanaman ini juga gampang untuk dipasarkan. Bisa dijual sebelum buahnya matang (dibeli oleh tengkulak) atau ditawarkan ke toko buah. Bahkan kita bisa jual sendiri di tepi jalan secara eceran. Yang paling penting adalah, kita bisa membuahkan tanaman ini kapanpun kita mau. Jadi masa panennya bisa diatur.
Agrimart Indonesia adalah sebuah jawaban untuk mengajak bersama – sama seluruh lapisan masyarakat untuk memenuhi kebutuhan buah – buahan di tanah air. Gerakan menanam dan membudidayakan tanaman buah – buahan akan memiliki dampak yang sangat besar dalam mengurangi pemborosan pengadaan buah dari luar negeri. Dan yang lebih penting adalah peningkatan kesejahteraan masyarakat melalui kewirausahaan yang bisa kita ciptakan bersama. Dari penangkaran bibit buah, penjualan bibit buah, penjualan pupuk biotechnology dan high technology, penjualan hasil buah serta produk – produk turunan yang bisa dihasilkan. Luar biasa bukan? Mari mulai saat ini juga! Gerakan satu pohon tiap keluarga cukup memenuhi kebutuhan buah – buahan di Indonesia. Begitulah, jika kita menghendaki berhentinya masuknya buah – buahan import.
MITRA AGRIMART BIBIT BUAH UNGGUL
Latar Belakang :
1. Perwujudan dukungan kepada Usaha Mikro Kecil Menengah ( UMKM ) dan Koperasi
2. Usaha mikro yang telah terbukti memberikan konstribusi besar dalam perekonomian Indonesia
3. Kebijakan Pemerintah pada pembangunan sektor pangan antara lain : Mempertahankan swasembada beras dan pangan Indonesia, Meningkatkan kualitas produksi : Sehat ( pertanian organik atau ramah lingkungan ), Meningkatkan produksi peternakan dan perikanan
4. Minimnya pengusaha di Indonesia, target 6 juta wirausaha baru untuk 5 tahun mendatang
Tujuan :
1. Memberikan kesempatan UMKM, KOPERASI dan masyarakat untuk membuka usaha menjadi MITRA AGRIMART
2. Menciptakan wirausaha baru di seluruh wilayah Indonesia dengan modal awal sesuai dengan kemampuan yang dimiliki
3. Membangun iklim usaha yang sehat, menghindari monopoli sehingga perputaran perekonomian bisa lebih tersebar dan tidak tersentral pada pihak yang kuat.
4. Membangun jaringan yang kuat dalam menghadapi kekuatan ekonomi dunia
KEUNGGULAN BISNIS
1. Modal sangat terjangkau
2. Mendapatkan fasilitas harga distributor
3. Otomatis menjadi distributor Agrimart Biotechnology pertanian, perkebunan, peternakan & perikanan
4. Memiliki otoritas menentukan harga eceran
5. Paket bisnis yang lengkap, bibit buah unggul sekaligus pupuk
pembibitan tanaman buah-buahan menjanjikan keuntungan yang
menggiurkan. Tidak heran bila dalam sepuluh tahun terakhir banyak petani
di daerah Kecamatan Rajagaluh dan Sindang serta Sukahaji yang menekuni
usaha pembibitan.
Pengusaha pembibitan tanaman buah-buahan
di Desa Rajagaluh Kidul Uri mengatakan, semakin bertambahnya kebutuhan
masyarakat terhadap aneka macam buah-buahan berdampak pada semakin
terbukanya peluang usaha pembibitan. Sebab sejalan dengan meningkatnya
permintaan buah-buahan dari masyarakat, bukan hanya pedagang buah saja
yang mendapatkan untung, petani bibit tanaman juga kebagian rejeki,yaitu
makin banyaknya permintaan bibit tanaman buah-buahan.
”Bila dibandingkan dengan sepuluh tahun
yang lalu, permintaan bibit tanaman khususnya buah-buahan sekarang jauh
Lebih banyak,”katanya, Selasa (23/9).
Bertambahnya permintaan kata Eri, maka
peluang usaha dalam budidaya bibit tanaman semakin terbuka, apalagi
keuntungan yang dapat diperoleh cukup menggiurkan. Menurut dia, bila
bibit yang dihasilkan memiliki kualitas bagus, keuntungannya bisa
sampai dua kali lipat dari modal usaha.
Dia mencontohakn, bila modal usaha
Rp1.000.000,00, saat penjualan petani bisa mendapatkan keuntungan hingga
Rp 2.000.000,00. “Kalau bicara keuntungan, bertani bibit tanaman
buah-buahan ini menurut saya jauh lebih menguntungkan bila dibandingkan
bertani tanaman lainnya,”ucapnya.
Karena prospek yang bagus serta
keuntungan yang akan didapat itulah kata dia, jumlah usaha pembibitan di
desanya dalam sepuluh tahun terakhir terus bertambah. “Dulu hanya ada
beberapa orang saja, sekarang sudah ada sekitar 35 warga di Desa
Rajagaluh Kidul yang menjalankan usaha pembibitan tanaman
buah-buahan,”jelasnya.
Sementara itu pengusaha bibit tanaman
lainnya, Dadang menyebutkan, pembibitan dilakukan paa banyak jenis
buah-buahan. Namun, yang paling menonjol adalah bibit buah mangga dan
durian. Bahkan, hasil pembibitan buah durian yang dilakukan oleh petani
di daerahnya sudah diakui oleh pasar, tidak hanya di Jawa Barat, tetapi
juga sampai ke daerah-daerah di luar Pulau Jawa.
“Ada beberapa jenis bibit durian yang
dikembangkan,yakni durian montong,tokong, kuning manis dan cane. Empat
jenis bibit durian ini banyak dipesan oleh pembeli dari luar Jawa
seperti Kalimantan, Sumatera dan Sulawesi,”jelasnya.
Sedangkan harga jual,tambahnya
didasarkan pada kualitas serta ketinggian bibit.”Kalau tingginya sudah
sampai satu meter harganya di petani atau di tempat bisa mencapai lima
belas ribu rupiah per batang, | ||
No comments:
Post a Comment